Minggu, 07 November 2010

Gunung Merapi

         Merapi adalah gunung merapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Berapi sejak tahun 2004.Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh pemukiman yang sangat padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak sekitar 27 km dari puncaknya, dan masih terdapat desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 1700 m dan hanya 4 km jauhnya dari puncak. Oleh karena tingkat kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini.
         Pada tahun 2006, gunung berapi meletus mengeluarkan material-materialnya, namun tak separah letusan  pada tahun 2010 ini. Pada hari Selasa kemarin tepatnya tanggal 26 Oktober 2010 pukul 17.00 wib dan dengan peristiwa meletusnya gunung merapi ini tercatat ada (41 tewas) seluruh korban tewas sudah berjumlah 89 orang, ratusan luka-luka dan menurut kabar mbah marijan meninggal dengan peristiwa merapi meletus ini.
           Kronologi dikutip dari Letusan Gunung Merapi Tanggal 26 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh a.n Kepala Badan Geologi, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
           Gunung Merapi merupakan gunung api tipe strato, dengan ketinggian 2.980 meter dari permukaan laut. Secara geografis terletak pada posisi 7° 325' Lintang Selatan dan 110° 26.5' Bujur Timur. Status kegiatan Gunung Merapi ditingkatkan dari Normal menjadi Waspada pada tanggal 20 September 2010, ditingkatkan menjadi Siaga pada 21 Oktober 2010 dan menjadi Awas, terhitung sejak 25 Oktober 2010.

           Musibah ini menyebabkan berbagai masalah untuk para warganya. Seperti terjadi rasa traumatik bagi para korban, rasa kehilangan terhadap korban yang meninggal, kehilangan tempat tinggal, kehilangan mata pencarian, hewan ternak yang mati karena terkena awan panas.
            Para sukarelawan datang satu persatu hingga presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung untuk menengok para korban selamat di pengungsian. Namun banyak pengungsi yang mengeluhkan sesak napas karena terlalu banyak menghirup abu wedus gembel, tempat pengungsian pun menjadi salah satu keluhan para korban.
           Tetapi banyak hal yang bisa kita ambil dari semua peristiwa ini, yaitu kesadaran untuk melindungi lingkungan agar lebih terealisasi. Hasil letusan gunung berapi juga bisa membuat tanah disekitarnya menjadi subur. Allah telah menegur kita agar kita lebih dekat dengan -Nya, dan sadar masih ada Allah SWT, kita hanya manusia biasa dihadapan-Nya, dan harus merawat serta melindungi apa yang telah di beri ke kita umat manusia.
Semoga dengan adanya peristiwa ini, kita semakin baik.
amin.







1PA04  (ilmu budaya dasar)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar