Senin, 02 April 2012

Pandangan Psikoanalisis dan Behaviorisme terhadap Manusia

Dalam psikologi, terdapat aliran-aliran yang berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena perspektif asumsi dasar dan perumusan masalah dari ilmuan pencetusnya yang juga berbeda. Aliran-aliran tersebut diantaranya adalah aliran Psikoanalisis, Behaviorisme, Humanistik, Aliran Kognitif, dan Psikologi Fungsional. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai perbedaan dan asumsi dasar tentang manusia hanya pada aliran Psikoanalisis, Behaviorisme, dan Humanistik. Pembahasan ini diharapkan dapat memberikan deskripsi dan distingsi serta kritik atas asumsi dasar tentang manusia sebagai pangkal tolak berdirinya aliran-aliran psikologi tersebut.

  • Aliran Behaviorisme
Behaviorisme menekankan perspektif psikologi pada tingkah laku manusia, yakni bagaimana individu dapat memiliki tingkah laku baru, menjadi lebih terampil, dan menjadi lebih mengtahui. Behaviorisme memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan, pengalaman, dan pemeliharaan atas bentuk perilakunya. Tujuan aliran psikologi Behaviorisme adalah mencoba memprediksi dan mengontrol perilaku manusia sebagai introspeksi dan evaluasi terhadap tingkah laku yang dapat diamati, bukan pada ranah kesadaran.

  • Aliran Psikoanalisis
Aliran ini menyatakan bahwa struktur dasar kepribadian manusia sudah terbentuk pada usia lima tahun. Freud membagi struktur kepribadian dalam tiga komponen, yaitu id, ego, dansuperego. Perilaku seseorang merupakan hasil interaksi antara ketiga komponen tersebut. Id merupakan sumber dari insting kehidupan (makan, minum, tidur) dan insting agresif yang menggerakkan tingkah laku. Idberorientasi pada prinsip kesenangan.Ego sebagai sistem kepribadian yang terorganisasi, rasional, dan berorientasi pada prinsip realitas. Superegomerupakan komponen moral kepribadian yang terkait dengan norma di masyarakatmengenai baik-buruk atau benar-salah.Superego berfungsi untuk merintangi dorongan id, terutama dorongan seksual dan sifat agresif, juga mendorong egountuk menggantikan tujuan realistik dengan tujuan moralistik, serta mengejar kesempurnaan.