Rob atau banjir air laut adalah banjir yang diakibatkan oleh air laut yang pasang yang menggenangi daratan, merupakan permasalahan yang terjadi di daerah yang lebih rendah dari muka air laut. Di Semarang permasalahan Rob ini telah terjadi cukup lama dan semakin parah karena terjadi penurunan muka tanah sedang muka air laut meninggi sebagai akibat pemanasan suhu bumi.
Rob menjadi permasalahan di kota-kota seperti Semarang, Jakarta serta kota-kota yang berada di Pantura Jawa dan akan menjadi permasalahan besar dikemudian hari sejalan dengan pemanasan suhu dunia dan tidak terkendalinya penyedotan air tanah sehingga muka tanah turun.
Fenomena rob sebenarnya telah banyak dikaji oleh para peneliti. Beberapa pakar berpendapat bahwa banjir rob yang puncaknya pada bulan april hingga juni ini disebabkan oleh terjadinya ambles-an tanah (land subsidence) yang merupakan fenomena alami karena adanya konsolidasi tanah atau penurunan permukaan tanah akibat pematangan tanah yang umumnya masih muda dikota bawah. Amblesan ini kemudian dipercepat akibat adanya pengambilan air bawah tanah yang berlebihan. Beberapa peneliti juga berpendapat bahwa banjir rob dapat disebabkan oleh adanya kegiatan pengerukan pelabuhan dan reklamasi pantai serta akibat pembebanan tanah oleh bangunan-bangunan yang ada di atasnya.
Banyak factor dan kejadian yang menyertai penyebab adanya fenomena rob. Faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi dan kait mengait dalam mendekatkan permasalan tersebut. Suatu hal yang belum pernah dikaji adalah penjelasan fenomena rob dalam kajian oseanografi. Dalam kaca mata oseanografi, fenomena naiknya muka laut bukanlah hal yang serta merta sukar dipahami. Selain factor meteorologist, pengaruh karater dari kedua samudra yang melingkupinya yaitu Samudera Hindia dan samudera pasifik juga turut andil mempengaruhi karakter perairan Laut Jawa.
Dengan demikian, sebenarnya fenomena gelombang pasang dan rob sebenarnya sudah bias diprediksi dari peristiwa dan kejadian sebelumnya. Namun demikian, untuk membuktikan kebenaran dalil dari tesis tersebut perlu didukung analisis terhadap data pang surut secara runtut (time series) dalam jangka waktu panjang guna perhitungan prediksi fenomena yang terjadi pada periode berikutnya dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Sebuah pekerjaan yang cukup sulit untuk menyediakan data pasang surut yang lengkap dengan jangka waktu panjang di Indonesia mengingat biaya yang harus dikeluarkan begitu besar. Namun jika kita da kemauan,kenapa tidak..?
1pa04 (IAD)